Jualan itu sulit? Benarkah demikian?
Supaya mapan finansial, saya selalu
menganjurkan dan mengajarkan lima hal, salah satunya 'gemar jualan'. Ini saya
sampaikan di seminar-seminar saya, terutama di kalangan entrepreneur.
Kemarin saya membawakan seminar
'Marketing with Love' untuk sebuah komunitas. Ramai alhamdulillah. Rencananya
sih, saya tampil 2.5 jam. Karena keasyikan, eh jadinya malah 3,5 jam. Hehehe.
Soalnya wajah-wajah mereka terlihat sangat antusias.
Mbak Diaz, inisiator komunitas itu,
sekarang sudah mencetak omset Rp 2 M sebulan. Apa resepnya? Di hadapan
teman-temannya, ia mengaku sudah belasan kali mengikuti seminar saya dan
menerapkan apa-apa yang saya sampaikan. Rp 2 M itulah salah satu hasilnya.
Belum lagi karunia lain berupa keturunan, meningkatnya amal, dll.
Begini. Cobalah berpikir soal jualan
itu dengan sudut pandang yang berbeda. Kalau sudut pandang ini Anda ubah, maka
semangat jualan Anda akan menyala dan membara kembali, seperti saat gembiranya
Anda mendapat closingan pertama kali. Wow, rasanya! Betul apa betul?
Yang bilang jualan itu susah, yah
memang iya. Kalau mau dibuat susah. Padahal bisa dibawa mudah dan menyenangkan.
Bukankan jualan itu sebenarnya membantu urusan orang dan memudahkan urusan
orang. (Saat ini saya dkk lagi menyusun buku tips laris jualan buat pemula.
Doakan cepat kelar ya.)
Lho kok bisa? Ya, bisa. Bukankah
orang lapar dan butuh makan pagi, kemudian dibantu dengan adanya penjual nasi
uduk? Ada orang haus di pinggir jalan, kemudian dibantu dengan adanya penjual
teh botol.
Ada orang letih dan lelah, kemudian
dibantu dengan adanya tukang pijat dan jasa refleksi. Macam-macamlah contohnya.
Intinya jualan itu membantu orang. Mensolusikan. Mulia sekali tho?
Sudah 2 hari ini, saya menemani
peserta-peserta yang magang. Saya salut sama mereka. Mereka datang dari
berbagai penjuru Indonesia. Dari Bali, Aceh, Palembang, Semarang, Malang, dll.
Menjemput ilmu, judulnya. Nyantri, istilah lainnya.
Saya dan tim membimbing mereka untuk
mahir jualan secara offline, pada 2 hari pertama. Kemudian berlanjut, mahir
jualan secara online. Kenapa? Mapan finansial, itulah salah satu tujuannya.
Mari biasakan diri kita dengan 'gemar jualan'.
Sebagai motivator Indonesia, itu pesan saya.
Konsultasi Bisnis UKM dan Bisnis Online
Tidak ada komentar:
Posting Komentar